Minggu, 01 Januari 2023

Lato Lato dan Sebuah Resolusi 2023

Tahun berganti. Ia baru, masih mewangi bak semerbak harum yang menyebar di teman-teman. Baru. Lantas ada sepenggal semangat yang ikut menyeruak. Semangat baru di tahun baru. Kemudian banyak yang berbondong-bondong membuat resolusi sembari menyelipkan ambisi. Asyik membuat resolusi, lantas ada lato lato yang muncul dan mengetuk ingatan. 

Saat lato lato kembali viral dan dimainkan anak-anak sejagad Indonesia di penghujung tahun 2022, kembali kenangan demi kenangan saat di kampung membanjiri pikiran. 

Dulu, saat masih anak-anak hal yang paling disukai adalah bermain, berkumpul bersama kawan bersenda gurau, dan tentu saja jalan-jalan ala ala. Jalan-jalan versi anak-anak kampung yang sedikit mengenal dunia. Jalan jalan versi bocah ingusan yang sudah terlihat keren seperti melintasi kebun, berburu sesuatu di rawa-rawa, sungai, dan hutan. Itu saja sudah bahagia.... 

Masa kecil, di mana ambisi hanya sebatas mendapatkan nilai matematika tanpa tanda merah. Mampu membaca surat hijaiyah saat pelajaran agama tiba, atau mampu menyebutkan hafalan tentang negara-negara ASEAN. 

Selain lato lato, sewaktu masa kecil banyak mainan yang tercipta dari bahan sekitar. Jika banyak sekolah sekolah yang kembali ke alam dengan SPP yang sebanding dengan SPP kuliah, anak kampung seperti kami sudah menggunakan alam tak hanya sebagai gudang mainan, namun jadi pembelajaran penuh makna akan kehidupan dan semesta. 

Aneka mainan kami hadirkan, biji karet yang berjatuhan menjadi bahan adu satu sama lain. Ranting singkong yang dirakit sedemikian rupa menjadi wayang, janur yang dibuat menyerupai keris atau pecut. Batang singkong yang dijadikan permainan yang menghasilkan bunyi. Atau tanah yang dilubangi kemudian diisi batu-batu dari sungai sehingga menjadi permainan congklak Yang menuai canda dan tawa. 

Jangan lupa juga gundukan pasir yang baru datang untuk bahan bangunan rumah menjadi spot favorit untuk dibuat jalan mobil-mobilan berikut dengan lorong dan gua-gua. Belum lagi mobil-mobilan truk yang berbahan kayu dengan ban dari sandal jepit yang tak terpakai. Banyak sekali permainan yang tiba-tiba menyeruak berkat lato lato yang kembali viral. 

Memenuhi pikiran dengan kenangan akan masa kecil rasanya tak ingin diakhiri. Namun realita hidup terus berjalan tanpa permisi. Tanpa melihat apakah kita siap menyongsongnya dan berpacu pada waktu. 

Kembali resolusi ditulis sepenuh hati karena resolusi adalah harapan yang ingin diwujudkan.  Banyak harapan yang tak tergapai di tahun 2022, semoga tahun 2023 harapan itu banyak yang bisa tergapai. 

Pah Lapah! (baca: Ayo Jalan!) menjadi salah satu harapan untuk menuliskan kisah perjalanan melintasi daerah daerah di Indonesia juga melintasi negara-negara yang semoga 2023 salah satunya bisa diwujudkan. Lalu menuliskan pengalaman kuliner khas daerah entah itu kuliner khas kampung, atau kuliner yang sedang diperbincangkan khalayak. Semoga itu dapat diwujudkan juga.... 

Mengikuti trip sendiri atau bersama keluarga. Mengikuti trip budaya, acara olahraga seperti running, nonton konser, dan masih banyak lagi. Lalu bersilaturahim dengan handai taulan yang banyak terjeda karena pandemi. Semoga Allah mudahkan semuanya. 

Tahun 2023, saat umur makin bertambah. Semoga saja kesehatan fisik, kesehatan jiwa dan yang paling penting kesehatan mental dapat terpenuhi. Dan, kesehatan spiritual terwujud dalam bingkai ibadah dan ridho yang tak pernah putus. 

Saat menulis resolusi, saat kenangan penuh akan masa kecil tatkala lato lato dimainkan banyak anak, dan saat banyak pekerjaan yang harus dibereskan sendiri, rasanya ingin pergi ke sebuah tempat, menghirup udara segar, menikmati segelas kopi yang dihidangkan dari kopi sachetan, menikmati gorengan ala ala sembari melihat hiruk pikuk manusia dari kejauhan. 

Semoga tahuan 2023, banyak harapan yang menjulur terwujud. Tentunya dengan banyak doa yang terpanjatkan, banyak rencana dan usaha yang dilakukan. 2023... Bismillah! 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk Tukoni: Pahlawan UMKM di Masa Pandemi

  Yogyakarta Salah satu tempat yang pah papah selalu ingin kunjungi adalah Yogyakarta. Entah kenapa ketika baru menginjakkan kaki di tanah Y...