Rabu, 04 Januari 2023

A Day In My Life Traveling Ke Yogyakarta

Konsep A Day In My Life  yang kerap muncul di Tiktok emang cukup menarik banyak orang untuk mengetahui lebih banyak apa yang dilakukan selama sehari penuh. Kebanyakan konsep A Day In My Life di Tiktok adalah keseharian seorang Tiktokers dalam membereskan rumahnya. Memang konsep ini dibuat pertama kali oleh Bella Tobing salah satu Tiktokers famous di Indonesia yang membereskan kamar kosnya. 

Konsep ini kemudian diadaptasi Tiktokers lain untuk keseharian versi mereka. Untuk Tiktokers yang suka berkebun konsep A Day in My Life seringnya adalah memanen hasil kebun yang bikin mupeng. Ada juga Tiktokers yang kesehariannya menjaga warung, lalu menceritakan A Day In My Life versi mereka. Kegiatan yang mereka lakukan lalu dishare di Tiktok rata-rata viral dan sering fyp alias for your page. 

Salah satu A Day In My Life yang tidak akan saya lupakan adalah ketika berlibur di Yogyakarta bersama teman-teman satu frekuensi. Selama satu hari penuh kami mengitari Yogyakarta nonstop. Mulai dari wisata kuliner hingga wisata alam. Kami sudah stand by berangkat pukul 6, kali ini kami akan mengeskplore daerah Kaliurang hingga menuju Puncak Merapi. 

Diawali dengan makan gudeg dekat penginapan. Gudeg pinggir jalan yang rasanya nggak kalah dengan gudeg terkemuka di Yogyakarta. Dengan harga gudeg yang jauh lebih murah, namun citarasa tak terlupakan apalagi yang menjualnya adalah si mbok paruh baya yang begitu ramah. 

Perjalanan ke Kaliurang menuju Merapi dimulai usai sarapan. Saya dan teman-teman berkunjung ke salah satu museum di daerah Kaliurang yaitu Museum Ullen Sentalu. Di museum ini, kami mempelajari sejarah terkait Yogyakarta. Silsilah yang ada. Perbedaan antara Keraton Yogyakarta dengan Keraton Solo dan masih banyak lagi. 

Berkeliling ke Museum Ullen Sentalu ini, kita didampingi pemandu tur yang ramah dan gamblang dalam menceritakan perihal yang ada di Museum termasuk jenis batik yang digunakan oleh bangsawan keraton dan mana jenis batik yang digunakan rakyat biasa. 

Suasana dingin di ketinggian Kaliurang dengan banyak pepohonan di sekitar maupun di dalam Museum Ullen Sentalu membuat pengunjung menjadi nyaman. Selesai tur, akan ada pedagang salak pondoh yang sudah menanti. 

Setelah puas mendapat ilmu di Museum Ullen Sentalu, kami kembali ke Jalan Kaliurang. Mampir sebentar ke warung yang menjajakan jadah ketan putih bakar. Sekitar pukul satu, saat perut mulai lapar kami singgah lama di Kopi Klotok. Konsep Kopi Klotok yang tradisional dengan makanan-makanan khas daerah Jawa mengingatkan saya pada kampung halaman. 

Hidangan seperti pisang goreng, jadah ketan, teh manis panas yang aromatik, kopi klotok yang karismatik ditambah hidangan utama yang berkonsep prasmanan bikin saya kalap, sekalap-kalapnya. Nasi, sayur khas Jawa mulai dari lodeh dan tumisan dengan lauk dadar telur. Benar benar memikat dan juara enaknya.... 

Kami berada di Kopi Klotok cukup lama, tidak hanya makan. Kami memperbincangkan banyak hal tentang kehidupan, kesehatan dll. Sembari menikmati hidangan, menyeruput kopi atau teh. Sungguh pengalaman yang begitu mengesankan. 

Usai puas di Kopi Klotok, kami berkunjung ke salah satu toko herbal (saya lupa) dan belajar tentang tanaman-tanaman yang bisa dijadikan obat alternatif. Setelah asyik belajar mengenai tanaman herbal, menjelang maghrib dan perut sudah mulai lapar kami mampir di Waroeng Raminten di Jalan Kaliurang Km 15,5. 

Sebelum makan, kami berbelanja di toko souvenir. Saya berbelanja batik, dan kain kain tradisional yang memikat hati. Setelah sholat maghrib, kami langsung menuju restauran dan menikmati hidangan di Waroeng Raminten yang unik, enak dan porsinya jumbo.... 

Sekitar jam 9 malam, kami sampaikan di penginapan setelah puas mengeksplorasi Kaliurang meskipun tidak semuanya. Namun rasanya sudah puas sekali. Bayangkan seharian penuh berkeliling Kaliurang menikmati alam, museum, dan yang paling penting menikmati aneka kuliner nikmat di sana. Sungguh A Day In My Life yang tak terlupakan. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk Tukoni: Pahlawan UMKM di Masa Pandemi

  Yogyakarta Salah satu tempat yang pah papah selalu ingin kunjungi adalah Yogyakarta. Entah kenapa ketika baru menginjakkan kaki di tanah Y...