Jumat, 05 Mei 2023

Mencari Konten Unik di Pasar Tradisional

Siapa nih yang paling suka berkunjung ke pasar tradisional? Hal yang paling aku suka ketika berpergian di sebuah daerah adalah mengunjungi Pasar Tradisional. Banyak hal yang bisa diperoleh ketika datang ke pasar. Salah satunya kalian akan menemukan keunikan makanan, kekhasan bahan pangan yang dijual yang tidak akan ditemukan di daerah lain. 

Seperti saat mudik ke kampung halaman. Saya dan suami berkunjung ke salah satu pasar tradisional. Namanya Pasar Kalangan Manggris Prokimal Kotabumi Lampung Utara. Pasar ini biasa hanya  buka di hari Selasa dan  Sabtu. Meski pasar ini tidak sebesar  seperti pasar di pusat kota tetapi berbagai bahan pokok tersedia di sini. 

Yang menarik dari pasar ini para penjual biasa memang berasal dari petani sekitar dan  mereka menjual berbagai hasil panen seperti  buah-buahan dan sayur mayur  serta berbagai masakan siap saji dan jajanan pasar. Selain bahan yang masih segar karena hasil panen sendiri. Harga  untuk bahan pangan yang dijual relatif lebih murah dibandingkan pasar yang ada di pusat kota. 

Yang paling aku suka kalau ke Pasar Tradisional adalah menikmati ragam kuliner. Berhubung daerah Manggris Prokimal ini banyak dihuni transmigran asal Jawa jadi kuliner yang ada masih erat kaitannya dengan daerah Jawa. Ada nasi tiwul yang terbuat dari singkong. Nasi tiwul ini disaksikan dengan tumis nangka yang dicacah tipis-tipis, sambal goreng, ikan asin, sayur tumis genjer dan urap sayur. Meskipun menunya terlihat sederhana, jangan salah banyak pelanggan yang menyerbu untuk menikmati nasi tiwul ini. Cita rasa nasi tiwul ini mengingatkan banyak orang terutama kaum tua terhadap kenangan masa silam di mana bahan pangan tak semudah sekarang.

Selain nasi tiwul, ada juga pecel sayur. Berbeda dengan pecel yang umumnya terdiri dari sayur bayam, kacang panjang, wortel, labu siam. Pecel di Pasar Manggris ini sayurannya terdiri dari serutan pepaya muda yang dikukus, sayur genjer, tauge dan sayuran lainnya. Jarang rasanya menemukan pepaya muda dan sayur genjer dalam hidangan pecel. Saat dicoba, rasanya tiada duanya. Juara enaknya.... 

Kue-kue yang dihadirkan dalam barisan jajanan pasar rupanya tidak jauh berbeda dengan jajanan pasar pada umumnya. Hanya saja di Pasar Manggris ini harga dan kualitas nya masih jauh dari jajanan pasar di kota. Ya ada harga ada baranglah. 

Salah satu yang menarik dari Pasar Manggris ini adalah adanya rampai Lampung, rampai ini sejenis tomat tapi ukurannya kecil-kecil. Biasanya orang Lampung menggunakan rampai untuk sambal rampai yang dinikmati bersama ikan bakar atau jadi campuran seruit yang merupakan makanan khas Lampung. 

Selain rampai, ada juga julang jaling yakni buah kabau sejenis buah jengkol yang lumayan digemari di sini. Mangga kecil, kedondong hutan, juga jadi keunikan di Pasar ini. 

Kekhasan dan keunikan di Pasar tradisional yang aku temukan, biasanya ku abadikan dalam bentuk foto dan video. Lalu aku upload di sosial media. Meskipun seorang ibu rumah tangga, membuat konten jadi keasikan tersendiri. Syukur syukur konten yang dibuat dapat menghasilkan uang tambahan untuk jajan anak-anak. Alhamdulillah.... 

Kehadiran IndiHome sebagai internet provider memberikan angin segar bagiku untuk mengupload video atau foto. Biasanya saya unggah konten di blog ini, instagram, tiktok atau twitter. Jaringan IndiHome yang stabil dan lancar membantu proses upload berjalan dengan baik dan lancar. 

Jaringan internet IndiHome yang stabil juga memudahkanku dalam mengikuti kelas-kelas online, streaming dan zoom. Yang menarik lagi IndiHome kadang memberikan promo khusus, bundling dengan streaming film. 

IndiHome yang merupakan anak perusahaan Telkom Indonesia selalu berinovasi dan  memberikan pelayanan terbaik bagi pelangganya. Bagiku yang seorang emak-emak, IndiHome membuatku jadi rajin berkarya melalui konten yang dekat dengan keseharian, salah satunya Pasar Tradisional. 




Selasa, 02 Mei 2023

IndiHome Membantu Perkembangan Bisnis Pempek Kami

Pandemi yang hadir di awal tahun 2020, nyatanya berdampak pada perekonomian keluarga kami. Usia pernikahan kami saat itu sudah menginjak dua tahun lebih dan baru memiliki satu buah hati. Mengandalkan gaji yang ada, nyatanya lumayan membuat perekonomian di tengah pandemi morat-marit.

Sejak awal menikah, kami punya cita-cita untuk membuka usaha makanan. Pempek adalah pilihan makanan yang sudah ada di list paling atas, kenapa demikian karena pempek adalah makanan favorit kami berdua. 

Beberapa bulan setelah menikah, pasca lebaran kami berbulan madu ke Palembang. Tujuannya selain berbulan madu dan liburan pastinya, kami ingin tahu lebih lanjut tentang makanan khas Palembang satu ini. Mulailah kami menjelajah brand pempek yang diminati di Palembang mulai dari pempek dengan kualitas dan harga premium hingga pempek dengan harga terjangkau namun diminati banyak orang.

Tidak hanya Palembang yang menjadi tempat survey dan riset kami, Bandar Lampung juga jadi tempat kami mencoba pempek Lampung. Ada beberapa brand yang terkenal di Lampung yang memberikan kualitas produk pempek yang tidak kalah nikmat dengan pempek yang ada di Palembang.

Belum puas juga, kami pun menikmati pempek yang ada di Bogor. Kebetulan ada beberapa brand pempek yang cukup digemari dan menjadi salah satu kuliner favorit di Bogor.

Dari ketiga tempat tersebut kami jadi paham karakteristik pempek di tiga tempat tersebut memiliki perbedaan. Perbedaan dan karakteristik ini yang kami pelajari untuk bekal kami dalam berbisnis pempek nantinya.

Langkah selanjutnya, kami mulai mempelajari pembuatan pempek, belajar terkait bahan yang digunakan mulai dari jenis ikan, jenis tepung tapioka yang digunakan. Beberapa kali saya ikut kursus pempek baik yang berbayar maupun tidak. Semua dilakukan agar kelak kami bisa membuat dan produksi pempek sendiri.

Tahun berganti, kami masih saja belum beranjak untuk produksi pempek. Banyak keraguan yang masih berkecamuk yang membuat kami belum juga bergerak.  Hingga akhirnya pandemi hadir dan mulai memporak porandakan perekonomian keluarga. September 2020, dengan modal keyakinan dan niat yang kuat, kami mulai membuka PO pempek.

Saya bertugas produksi sedangkan suami bertugas pemasaran dan pengelolaan sosial media termasuk di dalamnya melakukan foto-foto produk. Suami yang bekerja di ranah pendidikan memiliki jaringan yang lumayan terutama orangtua murid sehingga pemasaran produk pempek kami lebih ke online dibandingkan offline.

IndiHome Membantu Bisnis Kami

Sebelum pandemi, kami sudah berlangganan IndiHome dengan banyak paket yang ditawarkan IndiHome sangat membantu dalam proses pemasaran produk pempek kami maupun aktivitas kami di dunia digital.

IndiHome yang merupakan bagian dari Telkom Indonesia mengukuhkan diri sebagai Internet Provider yang menawarkan paket Internet yang stabil dan lancar.

Pemasaran Pempek kami dilakukan secara online dengan sistem PO. Untuk menyewa ruko atau sekadar warung, kami belum sanggup. Selain itu aturan di kala pandemi sedikit menyusahkan orang untuk datang langsung ke ruko sehingga pilihan kami ada pada sistem pemasaran online.

Jaringan internet IndiHome yang stabil dan lancar membuat segala aktivitas kami jadi aman dan lancar. Kemudahan dari IndiHome ini juga yang membuat aktivitas kami di era digital jadi lebih gampang.

Alhamdulillah, sejak membuka PO untuk pempek. Ada saja pelanggan yang memesan. Awalnya kami buka PO seminggu sekali, namun agar lebih efektif dan efisien, kami membuka PO sebulan sekali, sehingga dalam sekali waktu pempek bisa kami produksi.

Kami menjual aneka pempek, mulai dari pempek lenjer, pempek telor, pempek kulit, pempek adaan hingga pempek pistel yang berisi tumis pepaya. Selain itu, kami juga menjual tekwan, pempek kapal selam dan lenjer besar. Alhamdulillah semua berjalan dengan baik dan lancar.

Kini sudah hampir tiga tahun, bisnis pempek kami berjalan dengan baik. IndiHome jadi saksi bagaimana jatuh bangun bisnis pempek yang kami bangun. Sudah ribuan bahkan puluhan ribu pempek yang kami hasilkan dinikmati oleh pelanggan kami. Hingga kini kami masih belum buka warung, mengandalkan bisnis online dengan internet yang lancar dan stabil dari IndiHome sudah lebih dari cukup membuat Aktivitas Tanpa Batas. Terima kasih IndiHome…..


Yuk Tukoni: Pahlawan UMKM di Masa Pandemi

  Yogyakarta Salah satu tempat yang pah papah selalu ingin kunjungi adalah Yogyakarta. Entah kenapa ketika baru menginjakkan kaki di tanah Y...