Selasa, 11 Januari 2022

Pasar Tradisional

 



Banyak yang bilang bahagia itu sederhana, melihat sesuatu yang kecil namun bermakna bisa jadi sumber kebahagiaan. Melakukan hal hal yang memiliki impact ke sekitar juga jadi sumber kebahagiaan. Atau melakukan tantangan tantangan yang memicu adrenalin juga bisa jadi sebuah kebahagiaan. Di sini kita bisa melihat kalau  sudut pandang kebahagiaan setiap orang itu berbeda-beda.

Kebahagiaan menurut saya adalah jalan jalan dan menikmati makanan favorit. Biasanya saya melakukan perjalanan ke luar kota, namun jika tidak memungkinkan saya akan melakukan perjalanan seharian di dalam kota lantas menikmati kuliner khas baik itu yang berada di pinggiran maupun di restauran.

Jika traveling ke luar kota, saya tidak hanya mengunjungi tempat wisata yang terkenal di sana. Namun juga, satu yang pasti saya kunjungi adalah pasar tradisional. Yap, pasar tradisional, saat berada di Pasar Tradisional saya seperti merasakan hawa Indonesia yang sesungguhnya. 

Di Pasar Tradisional, saya akan menemukan hal hal unik khas sebuah daerah, mulai dari hasil pangan khas daerah hingga jajanan jajanan unik khas daerah juga. Tidak hanya itu, di pasar tradisional saya merasa seperti ada energi positif yang mengalir dari para pedagang yang menjajakan dagangannya.

Dan energi positif yang mengalir itu berasal dari ibu ibu paruh baya yang menjajakan sayuran hasil panen dari kebunnya, atau bapak bapak tua yang menjajakan buah buah yang masih segar dari kebunnya. Atau nenek yang menjajakan kue tradisional yang diramu dari tangannya yang sudah dipenuhi keriput.

Saat berkunjung ke Kabupaten Landak di Kalimantan Barat, di dekat hotel tempat saya menginap, ada pasar tradisional yang tidak terlalu luas. Di pasar ini, para pedagang berangkat dari rumahnya yang menempuh waktu sekitar 2 jam. Dagangan yang dijajakan berupa sayur dan buah yang baru dipetik sehari sebelumnya.

Saat di Landak itu, saya juga menemukan buah buahan unik khas Kalimantan seperti buah lai sejenis durian berdaging jingga. Ada juga belimbing darah buah eksotis asli Kalimantan dengan rasa asam ini adalah buah buahan yang masih satu keluarga dengan buah menteng dan rambai.

Saat berkunjung ke Toraja, ada juga yang unik yaitu cabai. Cabai Lada Katokkan merupakan cabai khas Tana Toraja dengan tingkat kepedasan yang luar biasa pedasnya.

Saat berkunjung ke pasar pasar tradisional Jawa Tengah dan Yogyakarta, beragam camilan khas Jawa jadi pelipur kerinduan saya akan kampung halaman di Lampung. Kebetulan tempat tinggal saya di Lampung, banyak sekali masyarakat bersuku Jawa. Sehingga ketika berkunjung pasar pasar tradisional di kawasan Jawa Tengah dan Yogyakarta lalu menikmati makanan saya seperti kembali ke kampung halaman.

Banyak sekali hal hal yang unik yang diperoleh saat berkunjung ke Pasar Tradisional, namun yang jelas energi postif yang saya dapat mampu memulihkan energi diri untuk kembali memulai kehidupan yang kadang merisaukan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yuk Tukoni: Pahlawan UMKM di Masa Pandemi

  Yogyakarta Salah satu tempat yang pah papah selalu ingin kunjungi adalah Yogyakarta. Entah kenapa ketika baru menginjakkan kaki di tanah Y...